Penguatan Kapasitas LRB Muhammadiyah Kalteng melalui Rakor dan Pelatihan Manajemen Bencana 2024

SHARE

Palangka Raya – Rapat Koordinasi dan Pelatihan Manajemen Bencana 2024 yang diselenggarakan oleh Lembaga Resiliensi Bencana Muhammadiyah Kalimantan Tengah (LRB/MDMC) sukses digelar di Aula Pusat Dakwah Muhammadiyah Kalimantan Tengah pada 25 hingga 27 Oktober 2024. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini bertujuan memperkuat sinergi dan menyamakan persepsi dalam perencanaan kebencanaan serta meningkatkan kapasitas peserta dalam menghadapi situasi bencana. Selain itu, pelatihan manajemen bencana bertujuan untuk membentuk jaringan kerja yang kokoh demi kesiapsiagaan bencana.

Tujuan utama rapat koordinasi ini adalah untuk menyamakan persepsi, memperkuat kerja sama, serta mengevaluasi perencanaan kebencanaan. Sementara itu, pelatihan manajemen kebencanaan yang diselenggarakan pada kesempatan yang sama ditujukan untuk membentuk jaringan serta meningkatkan kapasitas peserta dalam menghadapi bencana di wilayah masing-masing. Kegiatan ini turut dihadiri oleh tujuh Pimpinan Daerah (PD) ‘Aisyiyah yang berasal dari Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Katingan, Pulang Pisau, Kapuas, Barito Selatan, dan Kota Palangka Raya. Para peserta yang hadir mencerminkan komitmen kuat Muhammadiyah dalam merespons dan menghadapi bencana melalui pelatihan yang terstruktur.

Selain itu, PW ‘Aisyiyah Kalimantan Tengah juga mendelegasikan perwakilan penting, yaitu Ketua dan Sekretaris Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana, yakni Bunda Dra. Hj. Agustinawati Umaternate, M.Si, dan Dra. Isna Mariany, M.Pd. Keduanya bersama peserta lainnya mendapatkan arahan dan materi langsung dari para narasumber dari tingkat pimpinan pusat hingga perwakilan wilayah Kalimantan Tengah, termasuk LRB/MDMC dan BPB-PK, yang memberikan wawasan mendalam mengenai implementasi kebijakan kebencanaan dan upaya Muhammadiyah dalam merespons bencana di era digital.

Bunda Suparmi, S.Pd., perwakilan dari PD ‘Aisyiyah Pulang Pisau, mengungkapkan rasa syukurnya dapat mengikuti pelatihan ini. "Kesan saya, kegiatan ini memberikan tambahan ilmu dan pengalaman yang sangat berharga. Kita jadi semakin tahu bagaimana sikap dan tindakan yang tepat saat menghadapi bencana yang bisa terjadi kapan saja. Harapannya, Bunda Aisyiyah turut berperan aktif dalam penanggulangan bencana dan mampu saling berkoordinasi serta berkolaborasi,” ujarnya penuh semangat.

Bunda Suparmi juga menyampaikan pesan penting agar LPBH ‘Aisyiyah di setiap daerah senantiasa diikutsertakan dalam berbagai pelatihan kebencanaan yang diselenggarakan MDMC. "Selain memperluas wawasan, keikutsertaan ini akan memperkuat ukhuwah dan kebersamaan dalam organisasi Muhammadiyah, sehingga kesiapan menghadapi bencana semakin baik. Salam sehat selalu,” tambahnya di akhir pesan.

Kegiatan ini mendukung program LLPBH PW ‘Aisyiyah Kalimantan Tengah dan diharapkan dapat terus melibatkan berbagai elemen Muhammadiyah di masa mendatang. Kolaborasi antara lembaga dan pemerintah dalam membangun kesiapsiagaan bencana merupakan langkah maju yang dapat diimplementasikan dalam kebijakan penanggulangan bencana.

Penutupan kegiatan pada tanggal 27 Oktober 2024 turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting Muhammadiyah, seperti Penasehat Muhammadiyah Ayahanda Ir. H. Abdul Razak, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalteng Ayahanda Prof. Dr. H. Ahmad Syar’i, M.Pd., Wakil Ketua Bidang LLHBH PWM Kalteng Ayahanda H. Daryana, S.E., serta Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Kalimantan Tengah, Ibunda Dr. Hj. Sanawiah, S.Ag., M.H. Kehadiran para tokoh ini menunjukkan dukungan penuh Muhammadiyah dalam memajukan lembaga resiliensi bencana di Kalimantan Tengah.

Dengan berakhirnya rapat koordinasi dan pelatihan ini, diharapkan seluruh PD ‘Aisyiyah di Kalimantan Tengah dapat mengimplementasikan strategi kebencanaan yang efektif dan sigap dalam penanggulangan bencana di masing-masing wilayahnya. Selain itu, kegiatan ini diharapkan mampu menghasilkan keputusan yang bermanfaat bagi masyarakat luas dan memperkuat jejaring koordinasi antara instansi Muhammadiyah dengan pemerintah dan lembaga kemanusiaan lainnya. (hap)