Pengajian Rutin PWA Kalteng Bahas Makna dan Jenis-Jenis Sujud sebagai Bentuk Penghambaan

Palangka Raya – Ahad, 4 April 2025-Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Kalimantan Tengah kembali menggelar pengajian rutin yang dilaksanakan di Masjid Darul Arqom, Komplek Perguruan Muhammadiyah Palangka Raya. Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pimpinan serta anggota ‘Aisyiyah di Kota Palangka Raya.
Pengajian kali ini menghadirkan narasumber Ustadz Syairi Abdullah, anggota Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Tengah, yang menyampaikan materi bertajuk “Macam-Macam Sujud”.
Mengawali kajiannya, Ustadz Syairi melakukan apersepsi dengan mengajak peserta merenungi seberapa sering umat Islam melakukan sujud dalam sehari. “Dalam sehari, minimal kita melakukan 17 rakaat shalat wajib. Itu artinya kita bersujud sedikitnya 34 kali dalam sehari. Apakah semua itu telah kita maknai sebagai bentuk penghambaan yang sesungguhnya kepada Allah?” ujar beliau.
Beliau menjelaskan bahwa sujud merupakan bentuk tertinggi penghambaan seorang hamba kepada Sang Khaliq. Sujud tidak hanya sekadar gerakan dalam shalat, tetapi mencerminkan ketundukan, kepasrahan, dan kehinaan di hadapan Allah SWT.
Ustadz Syairi juga menekankan bahwa dalam sujud, tujuh anggota tubuh harus menyentuh tempat sujud secara sempurna, yaitu: dahi (termasuk hidung), kedua telapak tangan, kedua lutut, dan jari-jari kedua kaki. Sujud yang sempurna akan menambah kekhusyukan dan memperdalam rasa tunduk kepada Allah.
Dalam materi tersebut, beliau menguraikan tiga jenis sujud yang dikenal dalam Islam:
1. Sujud Syukur, dilakukan sebagai bentuk syukur atas nikmat atau rezeki yang diterima, serta terhindar dari musibah. Dilakukan di luar shalat
2. Sujud Sahwi, dilakukan untuk mengatasi kesalahan dalam shalat seperti lupa rakaat, ketinggalan rukun shalat dan bisa dilakukan baik dalam shalat berjamaah maupun munfarid.
3. Sujud Tilawah, dilakukan ketika membaca atau mendengar ayat-ayat sajadah dalam Al-Qur’an, sebagai bentuk penghormatan atas firman Allah.
Pengajian ditutup dengan sesi tanya jawab, di mana para peserta aktif mengajukan pertanyaan seputar pelaksanaan sujud dalam shalat maupun di luar shalat, serta permasalahan fikih lainnya yang relevan dengan materi.
Melalui pengajian ini, diharapkan para anggota ‘Aisyiyah semakin memahami dan memaknai setiap gerakan shalat, khususnya sujud, sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.(sf)