Keutamaan Membaca dan Menghafal Al-Qur an, Oleh Dra Rohmatul Ummah, M.Pd.I

SHARE

Dalam rangka menyemarakkan bulan suci Ramadhan, Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Kalimantan Tengah menggelar Dakwah Internasional yang ditayangkan melalui YouTube, bekerja sama dengan Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiyah (PCIA) Turki, PCIA Malaysia, dan PCIA Pakistan. Salah satu sesi kajian yang menarik perhatian adalah ceramah yang disampaikan oleh Ustadzah Rohmatul Ummah dari PWA Jawa Timur dengan tema "Keutamaan Membaca dan Menghafal Al-Qur’an."  

Mengawali ceramahnya, Ustadzah Rohmatul Ummah mengingatkan bahwa Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan kepada Rasulullah Muhammad SAW sebagai pedoman hidup hingga akhir zaman. Al-Qur’an diturunkan pada 17 Ramadhan, menjadikannya sebagai salah satu keutamaan besar bulan suci ini.  

Ustadzah Rohmatul Ummah kemudian menjelaskan beberapa keutamaan membaca dan menghafal Al-Qur’an berdasarkan hadis-hadis Rasulullah SAW:  

 

1. Al-Qur’an sebagai syafaat bagi pembacanya 

   Nabi Muhammad SAW bersabda:   _"Iqra’ul Qur’ana fainnahu ya'ti yawmal qiyamati syafi’an li ashabih."_ (Bacalah olehmu sekalian Al-Qur’an, karena sesungguhnya Al-Qur’an itu akan datang pada hari kiamat sebagai penolong bagi para pembacanya" (HR Muslim).  

   Hadis ini menjelaskan bahwa orang yang rajin membaca Al-Qur’an akan mendapatkan syafaat di hari kiamat. 

2. Keutamaan bagi yang mengajarkan Al-Qur’an 

   Rasulullah SAW bersabda:   _"Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya."_  

   Hadis ini menegaskan bahwa mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an merupakan amalan yang sangat mulia dan mendapatkan kedudukan terbaik di sisi Allah.  

3. Al-Qur’an meningkatkan derajat seseorang  

   Nabi Muhammad SAW bersabda:    _"Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat suatu kaum dengan Al-Qur’an ini dan dengannya pula Allah merendahkan suatu kaum yang lain."_  

   Hal ini menunjukkan bahwa orang yang senantiasa berpegang teguh pada Al-Qur’an akan mendapatkan derajat yang tinggi di dunia maupun di akhirat.  

Ustadzah Rohmatul Ummah juga menyampaikan bahwa mencintai Al-Qur’an bukan sekadar membacanya, tetapi juga harus dilakukan dengan sungguh-sungguh melalui beberapa langkah berikut:  

1. Membaca, menghafal, memahami, dan mengamalkan Al-Qur’an secara benar.

2.Rajin mendatangi majelis ilmu yang mengajarkan Al-Qur’an. 

3. Menjaga kehormatan Al-Qur’an dan tidak membiarkan orang lain merendahkan atau menghina kitab suci ini.  

Ustadzah Rohmatul Ummah menekankan bahwa puncak dari interaksi seorang Muslim dengan Al-Qur’an adalah:  

- Memahami dan mempelajari kandungannya  

- Mentadaburi isinya

- Mengimplementasikan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari  

Dengan demikian, Al-Qur’an tidak hanya menjadi bacaan, tetapi juga menjadi pedoman hidup yang membawa ketenangan dan keberkahan.  

Sebagai penutup, Ustadzah Rohmatul Ummah mengajak untuk terus membaca, mempelajari, dan mentadaburi Al-Qur’an. Beliau juga mendoakan agar Al-Qur’an menjadi syafaat bagi kita semua dan mengangkat derajat kita di sisi Allah SWT.  

Dengan adanya kajian ini, diharapkan semakin banyak umat Islam yang termotivasi untuk mencintai Al-Qur’an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dakwah 

internasional yang diselenggarakan oleh PWA Kalimantan Tengah ini menjadi momentum berharga dalam memperkuat semangat keislaman di bulan suci Ramadhan.(Pan)