PDM Kotawaringin Barat Gelar Shalat Idul Adha 1446 H Bersama Masyarakat di Lapangan Sampuraga Lama

Pangkalan Bun, 10 Dzulhijjah 1446 H – Dalam suasana penuh kekhusyukan dan kebersamaan, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kotawaringin Barat bersama seluruh Ortom (Organisasi Otonom Muhammadiyah) melaksanakan Shalat Idul Adha 1446 Hijriyah di Lapangan Sampuraga Lama, Pangkalan Bun. Jamaah dari berbagai kalangan memadati lapangan sejak pagi hari untuk mengikuti ibadah tahunan ini, termasuk di antaranya Sekretaris Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Kalimantan Tengah, Dr. Hj. Muslimah, S.Ag., M.Pd.I, yang turut hadir bersama keluarga.
Pelaksanaan Shalat Idul Adha dimulai tepat pukul 06.30 WIB dengan Qori Sapriansyah, S.Ag bertindak sebagai imam, dan Ustadz Muh. Ichsan sebagai khatib. Suasana syahdu menyelimuti seluruh jamaah yang khusyuk melantunkan takbir dan menjalankan ibadah dengan tertib.
Dalam khutbahnya, Ustadz Muh. Ichsan mengajak seluruh jamaah untuk bersyukur atas nikmat Allah, terlebih nikmat keimanan dan kesempatan untuk menyambut Idul Adha dengan beribadah.
“Setelah shalat ini, berqurbanlah,” tegas beliau, “sebab Allah tidak melihat darah dan daging dari hewan yang disembelih, melainkan menilai keikhlasan dan ketakwaan kita kepada-Nya.”
Khutbah kemudian menggugah hati jamaah saat khatib mengangkat kisah keluarga Nabi Ibrahim ‘alaihissalam sebagai teladan utama dalam ketakwaan. Bagaimana Nabi Ibrahim meletakkan cinta dan ketaatan kepada Allah di atas segala-galanya, bagaimana kesabaran dan ketabahan Siti Hajar, sang istri yang luar biasa, dan ketaatan serta kekuatan karakter Ismail sebagai anak yang rela disembelih demi menaati perintah Allah.
“Perintah penyembelihan itu bukan untuk melukai,” jelas khatib, “melainkan ujian iman yang berakhir dengan pengganti berupa binatang sembelihan, karena Islam mengajarkan kasih sayang dalam ketaatan.”
Suasana semakin mengharukan, hal yang wajar jika Dr. Hj. Muslimah, S.Ag., M.Pd.I mengungkapkan kesan mendalam usai khutbah. “Saya sangat tersentuh,” ucap beliau, “semoga rumah tangga kita semua senantiasa dalam bimbingan Allah, menjadi kuat dalam taat kepada-Nya, dan keluarga-keluarga kita bisa menjadi lebih baik dalam memperjuangkan ajaran Islam melalui gerakan pribadi, organisasi, dan media apapun — hingga kelak kita berkumpul kembali di surga-Nya.”
Khutbah Idul Adha ini ditutup dengan doa penuh harap dari sang khatib, memohon agar seluruh jamaah menjadi orang-orang yang taat, terhindar dari kelalaian, dikuatkan dalam ketakwaan, istiqamah, dan mendapatkan husnul khatimah.
Muslimah juga berharap momentum Idul Adha ini menjadi titik tolak penguatan keimanan dan ketakwaan umat, serta mempererat ukhuwah di tengah masyarakat. Melalui teladan keluarga Nabi Ibrahim, umat Islam diharapkan semakin memahami esensi qurban sebagai bentuk cinta dan ketaatan kepada Allah Swt.
Semoga semangat berqurban tahun ini mengantarkan kita menjadi pribadi dan keluarga yang lebih kuat dalam iman, sabar dalam ujian, dan istiqamah dalam perjuangan menegakkan nilai-nilai Islam di tengah masyarakat.(ba)