Menggapai Derajat Muttaqin melalui Puasa Ramadan, Oleh: Prof. Dr. Hj. Hamdanah, M.Ag

Dakwah Internasional Ramadhan 1446 H yang diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Kalimantan Tengah bekerja sama dengan PCIA Turki, Malaysia, dan Pakistan terus menghadirkan kajian inspiratif bagi umat Muslim di seluruh dunia.
Pada hari ketiga Ramadhan, narasumber yang mengisi kajian adalah Prof. Hamdanah, M.Ag., Wakil Ketua I PWA Kalimantan Tengah. Beliau menyampaikan ceramah dengan tema "Menggapai Derajat Muttaqin melalui Puasa Ramadan." Dalam ceramahnya, beliau menekankan bahwa tujuan utama puasa Ramadhan adalah membentuk pribadi yang bertakwa, sebagaimana disebutkan dalam QS Al-Baqarah ayat 183:
"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
Prof. Hamdanah menjelaskan bahwa puasa Ramadhan tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, tetapi juga mengangkat derajat manusia menjadi Muttaqin/orang yang bertakwa.
Mereka adalah orang-orang yang memiliki kesadaran tinggi dalam menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Allah SWT telah menjelaskan dalam QS Al-Baqarah ayat 2-5 bahwa ciri-ciri orang Muttaqin adalah: beriman kepada yang gaib; mendirikan shalat; berinfaq di jalan Allah; beriman kepada kitab-kitab Allah; uakin dengan petunjuk Allah.
Mereka yang memiliki sifat-sifat ini akan diberikan petunjuk oleh Allah dan dijanjikan menjadi orang yang beruntung di dunia dan akhirat.
Prof. Hamdanah mengutip sabda Rasulullah SAW:
"Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa puasa dengan niat yang benar, dilaksanakan dengan keimanan dan keikhlasan, akan membawa seseorang kepada derajat takwa.
Menutup ceramahnya, Prof. Hamdanah menegaskan bahwa puasa Ramadhan bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi lebih dari itu, yaitu: meningkatkan kesadaran untuk beribadah; memperbanyak doa dan istighfar; memupuk kepedulian sosial dengan membantu sesama; menjaga diri dari hal-hal yang bisa merusak ibadah puasa.
Jika semua ini dilakukan dengan sungguh-sungguh, maka puasa Ramadhan akan menjadi jalan menuju derajat Muttaqin, sebagaimana yang Allah janjikan dalam Al-Qur'an.(Pan)