Ketua PDM Seruyan Isi Kajian Subuh di Masjid Darul Arqom Palangka Raya

SHARE

 

Palangka Raya 18 Juli 2025 – Suasana subuh di Kompleks Perguruan Muhammadiyah Palangka Raya terasa hangat dan penuh hikmah pada Jumat (18/7/2025), saat Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Seruyan ustadz Assyafiri, memberikan tausiyah dalam Kajian Subuh yang diadakan rutin di Masjid Darul Arqom.

Dalam kajiannya, beliau mengangkat pesan penting dari QS. As-Sajdah, yang mengingatkan bahwa kehidupan di dunia hanyalah sementara. “Kita hidup di dunia dengan beragam profesi dan aktivitas yang menyita waktu. Tapi sadarkah kita, waktu berlalu begitu cepat? Jangan sampai kita terbuai oleh dunia, hingga melupakan tujuan akhir kita,” ujar beliau membuka kajian.

Beliau melanjutkan, di akhirat kelak akan ada manusia yang begitu menyesal hingga ‘tak mampu menatap wajah Allah’ karena merasa sangat bersalah. “Wajahnya tunduk, hatinya penuh sesal, sebab selama di dunia hanya sibuk dengan urusan dunia. Jika hidup ini hanya untuk dunia, jangan harap kita bisa melihat wajah Allah di akhirat,” tegasnya.

Mengutip QS. As-Sajdah ayat 12, beliau mengingatkan bahwa kelak akan terdengar seruan, Rabbana absharna wasami’na farji’na na’mal shalihan inna muqinuun — “Ya Tuhan kami, kini kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan beramal saleh, sungguh kami adalah orang-orang yang yakin.”

Namun, lanjutnya, Allah menjawab dengan tegas bahwa permintaan itu tidak akan diterima, karena keputusan-Nya telah berlaku. “Saat itu, penyesalan tak lagi berguna. Karenanya, ‘selagi masih di dunia, kita harus mawas diri dan jangan sampai tergelincir, jangan sia-siakan hidup’, pesan beliau mengingatkan.

Di akhir kajian, Ketua PDM Seruyan mengajak jamaah untuk terus berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah dalam menjalani hidup. “Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu ingat akhirat, senantiasa memperbaiki diri, dan dijauhkan dari kesia-siaan hidup,” pungkasnya.

Kajian Subuh ini juga dihadiri oleh ibu Lilik Kholisatin, ibu Muslimah dan ibu-ibu anggota pengajian PWA Kalteng yang menjadi jamaah sholat subuh berjamaah.

Suasana penuh kekhusyukan menjadi tanda kuatnya spirit pencerahan dalam bingkai dakwah yang menggugah hati dan pikiran.(Ms)