Jangan Sampai Kebaikan Kita Berhenti di Hari Raya, Oleh: Hj. Wahidah, M.Pd

Dakwah Internasional Ramadhan 1446 H yang diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Kalimantan Tengah bekerja sama dengan PCIA di berbagai negara resmi ditutup dengan kajian yang disampaikan oleh Ustadzah Wahidah, M.Pd. Dalam kajian terakhir ini, beliau mengangkat tema yang sangat relevan, yaitu "Jangan Sampai Kebaikan Kita Berhenti di Hari Raya."
Dalam pengantar ceramahnya, Ustadzah Wahidah mengingatkan bahwa sebentar lagi Ramadhan akan berlalu. Selama satu bulan penuh, kita telah berusaha memaksimalkan ibadah seperti puasa, shalat tarawih, tilawah Al-Qur’an, sedekah, dan berbagai amal kebaikan lainnya. Namun, beliau mengajukan sebuah pertanyaan penting:
"Apakah semua kebaikan ini akan berlanjut setelah Ramadhan, ataukah akan berhenti di hari raya?"
Pertanyaan ini menjadi refleksi bagi setiap Muslim agar tidak menjadikan Ramadhan sebagai satu-satunya waktu untuk beribadah secara maksimal, lalu kembali lalai setelah Idul Fitri.
Ustadzah Wahidah kemudian mengutip firman Allah dalam QS. Al-Hijr: 99, artinya
> "Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu kematian."
Ayat ini menjadi pengingat bahwa ibadah dan kebaikan tidak hanya dilakukan selama bulan Ramadhan, tetapi harus terus berlanjut sepanjang hidup. Jangan sampai semangat ibadah hanya bersinar selama Ramadhan, lalu redup setelah Idul Fitri.
Salah satu tanda bahwa amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT adalah istiqamah dalam kebaikan setelah Ramadhan. Beliau mengutip perkataan para ulama:
"Di antara tanda diterimanya amal kebaikan adalah melanjutkannya dengan kebaikan yang lain."
Jika setelah Ramadhan kita tetap menjaga shalat berjamaah, membaca Al-Qur’an, berpuasa sunnah, dan bersedekah, itu adalah pertanda bahwa ibadah kita di bulan Ramadhan diterima oleh Allah.
Sebaliknya, jika setelah Ramadhan kita kembali lalai dalam shalat, meninggalkan Al-Qur’an, dan enggan beramal saleh, maka kita harus bertanya pada diri sendiri:
> "Apakah Ramadhan kita benar-benar telah mengubah kita menjadi pribadi yang lebih baik?"
Agar kebaikan kita tidak berhenti setelah Ramadhan, Ustadzah Wahidah memberikan beberapa amalan yang perlu dijaga:
1. Shalat Wajib Tepat Waktu
- Jangan biarkan semangat shalat berjamaah hanya ada di bulan Ramadhan.
2. Puasa Sunnah
- Lanjutkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal, kemudian biasakan puasa Senin-Kamis atau puasa Ayyamul Bidh (tanggal 13, 14, 15 setiap bulan Hijriyah).
3. Tilawah dan Tadabbur Al-Qur’an
- Jangan sampai Al-Qur’an kita kembali berdebu setelah Ramadhan.
4. Bersedekah dan Membantu Sesama
- Lanjutkan kebiasaan berbagi kepada yang membutuhkan.
5. Menjaga Silaturahmi
- Jangan sampai setelah Ramadhan kita kembali memutus tali silaturahmi yang sudah terjalin.
Menutup kajian, Ustadzah Wahidah menegaskan bahwa Idul Fitri bukan akhir dari perjuangan, tetapi awal dari perjalanan baru untuk menjadi lebih baik.
"Ramadhan melatih kita untuk lebih dekat dengan Allah, dan tugas kita setelah Ramadhan adalah mempertahankan apa yang telah kita capai."
Beliau juga berdoa semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan untuk istiqamah dalam kebaikan dan menjadikan kita hamba-Nya yang terus bertambah dalam iman dan amal saleh.(Pan)